Jumat, 24 Juni 2016

Tari Legong - Budaya Tari Yang Harus Dilestarikan

Tari Legong - Oke,untuk kali ini admin mau ngeshare tentang salah satu kesenian dari Bali. Pada kiriman pertama kemarin admin udah ngeshare kesenian tari Bali berupa Tari kecak kan? Nah kali ini bakal membahas tentang Tari Legong yang sama-sama dari Bali juga tentunya. Nah ini dia artikelnya:)

tari legong bali
Tari Legong adalah suatu tari klasik yang konon merupakan pengaruh dari Tari Gambuh.Kata Legong ini berasal dari kata "leg" dan "gong".Arti kata Leg sendiri mempunyai arti gerakan yang luwes.Sedangkan kata"gong" memiliki arti sebuah gamelan,jadi jika disimpulkan arti legong mempunyai arti tarian keluwesan yang diiringi oleh gamelan.Kemungkinan Tari Legong ini dikembangkan dari Tari Sanghyang,karena kata legong kerap dikaitkan dengan kata Sanghyang.

Pada abad ke-19 tarian yang ditarikan di istana ini sudah pindah di desa karena pengaruh kebudayaan di kota semakin lemah,akhirnya ke budayaan ini milik masyarakat.Kemudian munculah Guru-guru Tari Legong yang berasal dari desa dan mengembangkan ilmunya pada generasi muda didesa selanjutnya.Sampai saat ini belum diketahui siapa pencipta tari ini.

Keberhasilan menarikan tari ini terletak pada faktor kecerdasan,ketepatan dan kecekatan dalam membawakan tarian ini.Tarian ini lebih mengutamakan gerak-gerak atheis,dan gerakan abstrak.Karakter tarian ini juga terksan anggun, halus,lembut serta lemah gemulai.Tokoh dalam tarian Legong ada 3 macam yaitu: satu penari condong dan dua penari legong.Tari Legong ini dibagi menjadi empat bagian yaitu : pepeson,pengawak,pengecet dan penekaad.Pepeson yaitu bagian permulaan dari Tari Condong.Sikap dan tari itu meluputi:
  • Ngocok Langse=gerak tangan guna menggetarkan langse atau kain tabir
  • Miles = pemutaran tumit dalam dari kanan ke kiri
  • Mungkah lawang = gerakan awal langse
  • Agem Kanan= berat badan pada kaki bagian kanan jarak 1 genggam dan badan condong ke kanan.Tangan mata sirang mata dan tangan mata sirang susu.
  • Sledet= gerakan mata melirik kanan kiri
  • Luk Nerudut = gerakan kepala kanan-kiri
  • Ngelangkar gunung =gerakan melirik mata dari samping,depan,dari jarak yang dekat,setelah itu meloncat.
  • Ngotag = gerakan leher ke kanan-kiri dan tekanannya terletak pada dagu
  • Ulap-Ulap =posisi tangan menyiku seperti memperhatikan sesuatu
  • Ombak Angkel= posisi tangan sesirang susu dan sepat pala kedua posisi jari tangan meruji tekanan pada pergelangan tangan yang jatuh bersamaan dengan pengiring
  • Ngejat kepala =kecepatan gerak ngotag pala
  • Agem kiri =berat pada kaki bagian kiri serta badan condong kekiri.
  • Ngelo= gerakan yang dilakukan secara bergantian sejajar dengan pinggang dan dahi
  • Ngenjet=penekanan kaki kanan-kiri ke depan posisi njinjit dan agak mendek
  • Nyereseg = gerak kaki melangkah ke samping dengan cepat dan dpat digerakan kesegala arah.
  • Ngumad =gerak menarik kaki yang dibarengi gerakan tangan ke arah sudut belakang
  • Kumbang = gerakan berjalan dan jatuhnya kaki ngepas dengan gending dan pukulan kajar
  • Rebut muring =posisi agem kanan, kaki kiri digetarkan mata mendelik,kemudian mengangkat kaki bagian kanan pandangan pojok kanan dengan tangan silang,angkat kaki kiri pandangan ke depan tangan luk nagasatru sogok kanan agem kanan, sledet, ngejat pala angkat kaki kiri tangan luk nagasatru kaki kanan ke belakang pandangan ke pojok kanan tangan kiri sepat pala dan tangan kanan di depan susu, sledet kiri ngotag pala kembali kedepan agem kanan disertai luk nerudut naik turun diikuti ngejat leher. Sedangkan rebut muring ke kiri sama dengan posisi dikanank
  • Milpil = gerakan berjalan cuma gerakannya lebih halus
  • Lasan megat yeh = sikap kakisama seperti sreseg perbedaannya cuma arah gerakan yaitu kesudut depan
  • Ngepik = leher direbahkan di kanan-kiri
Pengawak yaitu bentuknya yang akrab dan termasuk bagian dari Legong.Sedangkan pengecet adalah gerakan nya abstrak dan seperti pengawak setelah pengecat barulah drama dimulai.Pengawak dan pengecak bagian penting dalam prolog dari Tari Legong. Untuk saat ini hubungan antara Legong dengan agama hindu sudah berbeda sifat,misal Sanghyang yang bertujuan untuk menghibur para leluhur.Legong sendiri bertujuan untuk menghibur para leluhur yang turun dari kayangan yang turun setiap 210 hari.Pada zaman dahulu pencarian pencarian penari Legong dipilih yang paling cantik dan berbakat untuk diajari tarian ini bahkan ada yang menjadi abdi kraton.

Tari Legong ini masih bersifat ritual tetapi untuk tempat pertunjukan sudah tidak ditampilkan lagi di jeroan pura melainkan sudah bisa ditampilkan di dalam maupun diluar halaman pura.Bentuknya persegi panjang dengan ukuran 8 x 6 meter di kelilingi bambu dan dihiasi janur.Dindingnya sengaja dibuat rendah agar penonton dapat melihat tarian ini,meskipun sudah tidak dibuat dijeroan pura tempat nya juga harus dibersihkan,cara membersihkannya dengan mengadakan upacara oleh penghulu dan menghatarkan sesajen serta doa-doa untuk kslamatan penari.Untuk busana Tari Legong biasanya menggunakan warna cerah seperti warna merah,ungun,dan hijau,untuk getaran bahu tetap didominasi oleh warna hitam-putih dengan lukisan bentuk daun-daun dan hiasan bunga-bunga dikepala yang bergoyang jika digerakan

Macam-macam tari Legong

1.Legong Lasem (kraton)

Ditarikan 2 penari legong dan satu penari condong.Urutannya satu penari condong masuk lebih dahulu kemudian disusul dua penari legong.Cerita ini diambil dari kisah terdapat seorang raja yang bernama Adipati seorang Raja dari Rembang yang ingin mempsunting seorang Rangkesari putri seorang raja Kediri.Namun Rangkesari telah diikat oleh Raden Panji namun ia berbuat jahat dengan cara menculiknya.Setelah tau kalau adiknya diculik,kemudian Raja Kadiri menyatakan perang kepada Raja Adipati.Peperangan ini dimenangkan oleh Raja Kadiri.Pada abad ke-17 Dewa Agung Karna Putra dari Keraajan Sukowati melihat bayangan bidadari yang sedang menari.Darisinilah awal diciptakan tari ini.

2. Legong Jobog

Tarian ini biasa, yang ditampilkan sepasang legong.Tarian ini dicuplik dari kisah Ramayana.

3. Legong Legod Bawa

Tarian ini dicuplik dari kisah persaingan antara Dewa Wisnu dan Dewa Brahmana.

4. Legong Kuntul

Menceritakan sepasang kuntul yang asik bercengkrama

5. Legong Smaradahana

6. Legong Sudarsana

7. Legong Playon

8. Legong Untung Surapati

9. Legong Andir (Nadir)

Ducuplik dari cerita calonarang yang merupakan cirikhas dari desa Tabanan

10. Sang Hyang Legong atau Topeng Legong

Dicuplik dari cerita semacam calonarang yang menjadi cirikhas pura Pajengan Agung bisa juga disebut dengan Legong Topeng karena tarian ini menggunakan topeng.

Beda cerita lagi dengan Tari Legong Kraton,yang mempunyai kesan energik tapi menyentak.Sedangkan Tari Legong Topeng mempunyai kesan lemah gemulai,kalem dan jauh dari kesan menyentak. Nah sekian artikel tentang kesenian Tari Legong dari Bali semoga apa yang saya share bermanfaat yaa.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Tari Legong - Budaya Tari Yang Harus Dilestarikan

1 komentar: